Postingan

Menampilkan postingan dengan label opini

Jika Tuhan Maha Mendengar, Untuk Apa Kita Berdo'a?

Gambar
Aku buat tulisan ini tujuannya tidak untuk menggurui siapapun. Hanya sebuah refleksi diri dan upaya kilas balik atas perjalanan menemukan sesuatu. Pun jika kamu yang baca ini mengharapkan isinya akan sangat relijius, mohon maaf you will not find it. Mungkin akan ada beberapa ayat al-Qur'an, tapi banyak lainnya adalah murni cerita dan perspektifku sendiri. Aku juga tidak menulis ini untuk memberitahu bahwa apa yang aku lakukan sudah benar dan sempurna. Aku hanya menguji kemampuanku untuk mendeskripsikan perubahan yang terjadi padaku.  Pertanyaan "Jika Tuhan Maha Mendengar, untuk apa berdo'a?" pernah muncul dari diriku sendiri bertahun-tahun yang lalu. Seiring berjalannya waktu dan aku sudah melewati berbagai proses untuk dilalui, aku mulai bisa menjawab pertanyaan nakal itu. Ini sebuah proses yang cukup panjang, yang cocok disandingkan dengan frasa "biar waktu yang menjawab". Pada masanya, aku merasa bahwa terpikirkan pertanyaan seperti itu bahaya untuk kelan...

Sweet Home

Gambar
Dua hari yang lalu aku baru menuntaskan Drama Korea yang lagi hype di kalangan pencintanya. Judulnya Sweet Home. Drama 10 episode yang dibintangi oleh Song Kang, Lee Jin-wook, dan Lee Si-young ini berdasarkan webtoon dengan judul sama karya Kim Kan-bi dan Hwang Young-chan. Btw, tulisan ini berisi spoiler. Silakan skip kalau ndak mau dapet bocoran. Kebiasaanku kalau nonton film adalah tidak terlebih dahulu melakukan research mendalam tentang review atau genrenya. Tapi kali ini aku mendapat rekomemdasi dari teman, katanya : "kamu pasti suka". Setelahnya aku langsung mulai nonton dan menghabiskan seluruh episode dalam 2 hari. Karena durasi tiap episodenya nggak sampai satu jam, jadi bisa cepat selesai. Judul serial dan cerita yang dibawa sangat kontradiktif. Imajinasi kita membayangkan Sweet Home akan bercerita tentang cerita yang mani-manis. Tapi faktanya, totally wrong. Isi ceritanya tentang wabah mengerikan yang melanda Korea Selatan dimana manusia yang terinfeksi akan menjad...

Aku dan Buku

Gambar
"Ketika nanti ada yang melamar, aku maunya dibawain seserahan apa ya?"   Sempat terlintas di kepala pertanyaan semacam itu. Maklum, usia hampir masuk seperempat abad, dimana pertanyaan-pertanyaan "kapan nikah" sudah akrab sekali di telinga. Lalu bermunculanlah berbagai macam bentuk perhiasan dan aneka rupa benda yang lazim dibawa untuk seserahan. Tapi kok ternyata nggak ada yang cocok yaa. Cincin, kalung, seperangkat make up atau skin care, pakaian dan lainnya memang menggoda. Namun, kalau kata Marie Kondo semua benda-benda itu ndak menimbulkan "sparkling joy". Sempat bertanya tanya juga ke diri sendiri : terus aku tu maunya apa?   Sampai akhirnya, jawaban pertanyaan itu adalah buku. Tumpukan kertas yang disatukan dan nggak membuat cantik serta mulus itu malah jadi hadiah yang paling aku inginkan. Jadi, lahir di tengah keluarga yang mengedepankan pendidikan membuat aku hari ini merasa punya privilege. Yaa meskipun tidak berbentuk materi, ternyata suka memb...

Gosip for lyfe

Gambar
Sebelumnya, tulisan ini bukan usahaku untuk menghalalkan ghibah yaa guys ;) Ceritanya, tanggal 4 April lalu, adikku, Naban, menulis soal gosip di blog pribadinya. Buat yang belum baca, bisa dibaca dulu disini . Eh pas banget aku lagi cari inspirasi bahan tulisan, langsung ke-trigger deh sama tema tulisannya. Jadi, terimakasih untuk Naban dan gosipnya hehe. Disini aku cuma mau menggambarkan dari another view aja sii. Belum sehebat itu untuk melemparkan sanggahan. Di tulisannya, Naban menceritakan satu pengalaman yang disitu ada akunya. Responku ya cuma senyum-senyum aja. Wong emang benar begitu adanya. Ngobrolin something atau someone yang berkaitan sama Mu’allimin itu sexy buatku. Sepanjang ingatanku, tidak pernah membosankan kalo yang digosipin adalah saudara kita yang ganteng-ganteng itu. Mari lanjut ke topik utama. Disini, makna gosip yang dimaksud adalah “persebaran informasi” bukan “ghibah” yaa. Jadi kalau dimaknai seara luas ternyata gosip itu nggak semata mata ngomongin...

Kenapa Jalan Asal?

Gambar
Postingan kedua #kadobuatnadiya Aku sudah melewatkan 1 hari jatah postingku. Ingkar janji sekali anda, kisanak. Tapi ada alasannya kok. Aku cuma belum menemukan bahan cerita yang “klik” untuk dibagikan. Tapi, sekarang sudah J Sebelum berkelana jauh ke cerita-cerita lain, aku mau ceritakan asal usul kenapa Jalan Asal aku jadikan nama blog ini. Tapi untuk mencapai kesitu, aku harus bawa kalian flash back 9 tahun sebelumnya. Tepatnya tahun 2012, saat itu aku kelas 3 Madrasah Tsanawiyah (setara kelas 9 SMP). Aku tinggal di sekolah berasarama kala itu. Dimana setiap kamar di asrama ada pendamping yang kita sebut mujanibah. Mujanibah ini asalnya dari kakak kelas yang duduk di kelas 10 atau 11 Aliyah. Masa tugas mujanibah cuma setahun lamanya. Ketika kenaikan kelas, yang kelas 10 akan pindah asrama dan yang kelas 11 akan bebas tugas karena harus fokus Ujian Nasional di kelas 12. Singkat cerita, sampailah kami di penghujung tahun dan mengakhiri kebersamaan sama mujanibah kama...

#kadobuatnadiya

Gambar
#kadobuatnadiya is back! Jadi ini adalah self-project untuk merayakan ulang tahunku setiap tanggal 18 Agustus. Dimulai tahun 2018 saat ulang tahun ke-22, dalam bentuk cerita tentang hal kecil yang aku syukuri setiap hari. Dibagikan lewat story Instagram selama 22 hari penuh. Alasannya, kenapa sih harus ada #kadobuatnadiya? Yang pertama, ini sebagai wujud apresiasi dan rasa syukur karena sudah bisa sampai di usia 23 tahun. Terimakasih kepada Allah Swt atas karuniaNya memberikan kesempatan bernafas selama 23 kali revolusi bumi, juga apresiasi terhadap diri sendiri karena berhasil melewati ups and downs selama 23 tahun ini. Alasan kedua, tidak lain dan tidak bukan adalah biar awet. Kalo ngasih kado ke orang pernah gak mikir gini : "jangan kasih makanan, gak ada bekasnya." atau "Kalo ini, nanti rusak gak kepake lagi". Pernah kan? Nah, kalau kadonya tulisan kan bakal awet selamanya. Aku mati pun, tulisan ini bakal tetep ada. Lalu pesan Pramoedya Ananta Toer juga ja...

Kece Itu...

Gambar
Kece versi saya adalah sebagai berikut: ·          Orang yang mengalungi atau nenteng kamera profesional. Soalnya saya udah mimpi banget pengen punya kamera DSLR dan selalu mupeng ngeliat orang bawa-bawa benda itu. ·          Orang yang turun dari kendaraan, abis bepergian jauh. Dengan kriteria, make jeans, ransel, nenteng jaket di tangan. Bagi saya, backpacker itu luar biasa keren dengan style apapun. ·          Sepatu bertali. Apapun itu, keds, sport-shoes, sneaker etc. karna sepatu bertali menggambarkan jiwa petualang. And I love adventure so much! ·          Kacamata bergaya geek bermerk Ray.Ban. ·          Orang yang mengenakan kaos klub sepak bola Inggris, Spanyol , dan Italia. ·          Ngopi sendirian di pojokan caf รจ ...