Postingan

Menampilkan postingan dengan label fiksi

April & Leo

Gambar
Hai, ini kita. Leo dan April Kemarin, penulis blog ini menghubungi kita. Katanya butuh konten postingan. Ternyata dia minta kita menceritakan tentang “kita”. Aneh banget emang maunya. Karena kita baik, dan dia sudah janji membelikan kami dua porsi ketoprak, mau tidak mau kita harus turuti dia. Sial, pandai sekali dia menyerang titik lemah kita. Loh, kalian ada yang belum tau cerita tentang ketoprak? Hmm...bisa dibaca dulu disini . Oke. kali ini Mas Leo yang akan mengawali cerita. *** Leo Tuhan, adakah angin yang lebih dingin dari malam ini? Kalau ada, yasudah tidak apa-apa. Memang Kau Maha Hebat untuk membuat hambaMu merasa tidak hebat. Ia berhasil membuatku merasa sangat kedinginan padahal suhu tubuhku sangat panas. Sibuk ini dan itu yang beberapa hari ini aku jalani ternyata menjadi jalur mulus bagi bakteri dan virus untuk menghinggapi tubuhku. Masuknya sendiri-sendiri tapi kemudian mereka reunian dan berkongsi membentuk pasukan berkompi-kompi, lalu menyerang sel darah...

Ketoprak & Hujan

Gambar
April Hai!  Aku April, gadis biasa-biasa saja, dari keluarga biasa-biasa saja, tapi hari ini aku mau cerita sesuatu yang tidak biasa biasa saja. Tiga hari lalu, ada yang menghubungi aku lewat chat-room Whatsapp. Sebenarnya ini bukan kali pertama namanya masuk dan muncul di notification bar ponsel pintarku . Lebih dari itu, bahkan namanya sudah rutin muncul dalam hidupku sejak 5 bulan yang lalu. "Kamu masih suka ketoprak nggak?" Pesan tersebut masuk disusul pesan selanjutnya sebelum aku sempat membalas bahkan berpikir mau membalas apa. "Kalau masih, makan yuk" Sore yang lengang di bilik indekosku mendadak menjadi riuh. Setelah aku cek, itu adalah debar jantungku yang mendadak memompa darah jauh lebih cepat dari beberapa menit lalu. Ditambah kupu-kupu yang tadi hampir lelap jadi kaget dan beterbangan kesana kemari menimbulkan rasa menggelitik di perutku. Dramatis sekali bukan? Leo Pukul 17.00 hari Sabtu, langit sore terpantau cera...

Kubangan

Gambar
Orang orang menyebutku kubangan. Cekungan jalan aspal yang menciptakan ceruk sehingga saat hujan datang, mampu menampung beberapa kubik air di dalam tubuhku. Menggenang. Aku tercipta belasan tahun yang lalu saat pemerintah melakukan perbaikan jalan nasional di kota ini. Dana yang sangat tipis karena dikorupsi oleh tikus-tikus berdasi, menyebabkan para pekerja juga mengerjakan proses pembuatan jalan dengan prinsip : yang penting selesai. Kata mereka aku hanya kubangan air di sisi jalan aspal yang akan habis menguap saat sang surya bersinar. Mereka bilang aku ini benda mati yang hanya bisa diam bergeming menatap laju roda-roda yang berseliweran tiada henti dan tidak murka meski tubuku dilindas berkali kali hingga isi tubuku muncrat keluar mengenai apa yang ada di dekatku. Meskipun anak-anak kecil suka bermain menciprat-cipratkan air di tubuhku kepada kawannya, tapi petugas Puskesmas malah gencar memusnahkan aku. Sumber nyamuk katanya. Mereka salah. Aku ini makluk dengan pencium...