Postingan

Menampilkan postingan dengan label informasi

Sweet Home

Gambar
Dua hari yang lalu aku baru menuntaskan Drama Korea yang lagi hype di kalangan pencintanya. Judulnya Sweet Home. Drama 10 episode yang dibintangi oleh Song Kang, Lee Jin-wook, dan Lee Si-young ini berdasarkan webtoon dengan judul sama karya Kim Kan-bi dan Hwang Young-chan. Btw, tulisan ini berisi spoiler. Silakan skip kalau ndak mau dapet bocoran. Kebiasaanku kalau nonton film adalah tidak terlebih dahulu melakukan research mendalam tentang review atau genrenya. Tapi kali ini aku mendapat rekomemdasi dari teman, katanya : "kamu pasti suka". Setelahnya aku langsung mulai nonton dan menghabiskan seluruh episode dalam 2 hari. Karena durasi tiap episodenya nggak sampai satu jam, jadi bisa cepat selesai. Judul serial dan cerita yang dibawa sangat kontradiktif. Imajinasi kita membayangkan Sweet Home akan bercerita tentang cerita yang mani-manis. Tapi faktanya, totally wrong. Isi ceritanya tentang wabah mengerikan yang melanda Korea Selatan dimana manusia yang terinfeksi akan menjad...

Aku dan Buku

Gambar
"Ketika nanti ada yang melamar, aku maunya dibawain seserahan apa ya?"   Sempat terlintas di kepala pertanyaan semacam itu. Maklum, usia hampir masuk seperempat abad, dimana pertanyaan-pertanyaan "kapan nikah" sudah akrab sekali di telinga. Lalu bermunculanlah berbagai macam bentuk perhiasan dan aneka rupa benda yang lazim dibawa untuk seserahan. Tapi kok ternyata nggak ada yang cocok yaa. Cincin, kalung, seperangkat make up atau skin care, pakaian dan lainnya memang menggoda. Namun, kalau kata Marie Kondo semua benda-benda itu ndak menimbulkan "sparkling joy". Sempat bertanya tanya juga ke diri sendiri : terus aku tu maunya apa?   Sampai akhirnya, jawaban pertanyaan itu adalah buku. Tumpukan kertas yang disatukan dan nggak membuat cantik serta mulus itu malah jadi hadiah yang paling aku inginkan. Jadi, lahir di tengah keluarga yang mengedepankan pendidikan membuat aku hari ini merasa punya privilege. Yaa meskipun tidak berbentuk materi, ternyata suka memb...

Gosip for lyfe

Gambar
Sebelumnya, tulisan ini bukan usahaku untuk menghalalkan ghibah yaa guys ;) Ceritanya, tanggal 4 April lalu, adikku, Naban, menulis soal gosip di blog pribadinya. Buat yang belum baca, bisa dibaca dulu disini . Eh pas banget aku lagi cari inspirasi bahan tulisan, langsung ke-trigger deh sama tema tulisannya. Jadi, terimakasih untuk Naban dan gosipnya hehe. Disini aku cuma mau menggambarkan dari another view aja sii. Belum sehebat itu untuk melemparkan sanggahan. Di tulisannya, Naban menceritakan satu pengalaman yang disitu ada akunya. Responku ya cuma senyum-senyum aja. Wong emang benar begitu adanya. Ngobrolin something atau someone yang berkaitan sama Mu’allimin itu sexy buatku. Sepanjang ingatanku, tidak pernah membosankan kalo yang digosipin adalah saudara kita yang ganteng-ganteng itu. Mari lanjut ke topik utama. Disini, makna gosip yang dimaksud adalah “persebaran informasi” bukan “ghibah” yaa. Jadi kalau dimaknai seara luas ternyata gosip itu nggak semata mata ngomongin...

Who am I

Gambar
Malam jangan berlalu Jangan datang dulu terang Telah lama kutunggu Kuingin berdua denganmu Biar pagi datang Setelah aku memanggil terang (Payung Teduh) Isi dari kutipan lagu di atas sebenernya gak ada kaitannya sama sekali sama apa yang akan aku tulis. Kebetulan aja ketika aku mulai menulis, lagu yang keputer adalah lagu ini. Kebetulan juga, judulnya tepat : Mari Bercerita. Tentang apa? Tentang aku. Aku Nadiya Hasna Amrina. Golongan darah B rhesus positif. Lahir di Kota Metro, salah satu dari dua kota madya yang ada di provinsi Lampung. Dua puluh empat tahun lalu, tepat sehari setelah perayaan HUT Republik Indonesia aku lahir sebagai anak pertamanya Pak Sudarman dan Bu Nurhayati. Hingga sepuluh tahun kemudian, anaknya Bapak dan Ibuk terus nambah sampe jumlahnya ada lima. Entah direncanakan atau tidak, semua nama panggilannya diawali dengan huruf N : Nadiya (Nadiya Hasna Amrina), Naban (Nabhan Mudrik Alyaum), Nuha (Ulya Faqihatin Nuha), Naila (Naila Syakhsya Akmalia...

Ke Pantai Yuk!

Gambar
pantai Jogan Pergi ke pantai bagi saya adalah hal yang spesial. Dalam setahun, frekuensi saya pergi ke pantai bisa dihitung jari saking sedikitnya. Makanya kalo pergi ke pantai saya selalu semangat dan bahagia. Karena di pantai saya merasa dekat dengan alam. Karena pantai memberikan ketenangan hanya dengan mendengar deburan ombaknya. Karena di pantai saya bisa merasakan kebersamaan dengan teman maupun keluarga. Tahun kemarin saya  beach camp di Pantai Sarangan Gunung Kidul. Planning awal kita adalah menyaksikan sunset dan sunrise . Tetapi karena terlambat berangkatnya, jadilah kita hanya melihat sunrise . Walaupun hanya sunrise , tetap saja menyaksikan Sang Surya muncul perlahan-lahan adalah sesuatu yang luar biasa dan memberikan efek magis buat kita. Dan tidur di pasir pantai adalah hal baru buat saya Beberapa bulan yang lalu saya ke Pantai Mutun di Bandar Lampung. Di pantai ini saya bisa puas berenang. Tidak ada eksotis debur ombak di sini, yang ada hanya riuh r...

Jogja menang

Gambar
Pada Kejurnas Tapak Suci yang diadakan di Surakarta pada tanggal 20-24 Agustus 2014, pasangan seni ganda bersenjata putra Ardian Mulya-Mufti Maula mendapat juara pertama. Ini dia video performance mereka