Power Ranger, Berubah!

 Power Rangers Dino Fury - Morphin' Legacy 

 

Buat generasi 90-an, Power Ranger pasti bukan sesuatu yang asing. Bahkan boleh dibilang mungkin serombongan super hero ini jadi salah satu teman tumbuh kami para generasi 90-an dan beberapa generasi 2000-an mungkin juga begitu. Masih inget banget dulu aku hampir gak pernah melewatkan setiap serial Power Ranger tayang di TV. Adegan favoritku adalah setiap kali pemimpin Power Ranger-nya kasih instruksi ke semua member dengan bilang "Berubah!" lalu muncul efek-efek yang bikin proses perubahannya jadi dramatis. Adegan itu tu keliatan keren banget karena itu adalah momen dimana mereka semua berubah dari manusia biasa jadi sosok pahlawan yang bisa mengalahkan monster dan menyelamatkan banyak orang. Aku bisa jamin, masa kecil kalian pasti pernah membayangkan seperti apa rasanya jadi Power Ranger, kan?

Lalu, belasan tahun kemudian di akhir tahun 2021, aku mendadak masuk ke dalam grup Whatsapp yang mengklaim diri mereka sebagai Power Ranger. Sejak itulah aku resmi tergabung jadi member Power Ranger dan disinilah cerita dimulai...

Aslinya, akutu cuma bingung aku bingung mau mulai darimana. Ternyata cerita Power Ranger bagus juga buat bridging.

Oiya, foto di atas tulisannya isi grup ada 8 orang, karena ada 2 anggota Power Ranger yang aslinya 2 orang wkwk. Grup yang isinya 6 orang ini, adalah Power Ranger buat hidup aku selama satu tahun belakangan. Seperti serial Power Ranger, orang-orang di grup ini juga jadi teman tumbuh dalam hidup aku. Setidaknya begitulah kalau dilihat dari sudut pandangku, nggak tau ya kalau yang lain. Bedanya, Power Ranger yang ini gak berani lawan monster. Jangankan lawan monster, kelar ngetrip naik motor aja auto masuk angin hahaha. Oiyaa, kalau kalian bukan member Power Ranger gak papa kokk, silakan lanjut baca. karena...

Tulisan ini gak bakal fokus ke Power Ranger kok, tapi lebih ke refleksi akhir tahunku menutup tahun 2022 ini. Sengaja aku pasang Power Ranger sebagai pembuka, untuk mengingatkan diri kalau aku sudah setua itu dan kisah-kisah yang terjadi di masa lalu mau nggak mau jadi bagian dari hidup yang harus aku syukuri. Pahitnya, manisnya, semua jadi momen berharga dan ada ada yang bisa direfleksikan untuk hidupku.

Fakta bahwa gak harus jadi Power Ranger untuk bisa jadi pahlawan dan bisa menyelamatkan orang banyak adalah tamparan untuk aku yang dulu pernah mengkhayal apa rasanya jadi Power Ranger yang dengan gagahnya bisa ngalahin monster-monster. Ternyata, untuk jadi pahlawan tu kita nggak perlu jadi siapa siapa. Cukup jadi diri sendiri, temukan diri kita dan kekuatan supernya. Nggak perlu jauh jauh, cukup lebih sering melihat ke dalam diri dan percayakan kemampuannya. Jadilah pahlawan untuk dirimu sendiri. Simpel aja, kan?

Tahun 2022 jadi tahun dimana aku makin sadar kalau aku udah setua itu. Salah satu tandanya adalah, skincare anti aging udah masuk ke dalam jajaran produk yang aku pake. Bertahun-tahun yang lalu aku liat produk itu ibuku yang pake, eh sekarang aku juga udah pake produk yang sama. Ohiya, ada lagi tanda lainnya. Masuk angin dan pegel-pegel udah mulai jadi teman sehari-hari nih. Minyak kayu putih dan koyo juga udah jadi sahabat baruku. Sekarang mulai mengurangi perjalanan pake motor lama-lama, karena mudah banget masuk angin ni anaknya sekarang :(

Selain itu, tahun 2022 juga jadi tahun "hijrah" buat aku. Banyak banget perpindahan yang terjadi selama tahun ini. Mulai dari akademik, pekerjaan, pertemanan, sampe percintaan juga wkwk. Tapi dari semua itu, perubahan yang paling dirasakan adalah ketika harus kembali merantau dan perubahan perspektif aku soal self-love. Ayo kita bedah satu satu...


Kembali merantau

Setelah 7 tahun tinggal di kampung halaman, tahun ini aku akhirnya kembali jadi anak rantau. Aku kembali merasakan tinggal jauh dari orangtua, kembali merasakan yang namanya pulang kampung, dan kembali merasakan euforia setiap mau liburan. Biarpun aku udah berpengalaman jadi anak rantau, tapi pengalaman yang kedua kalinya juga tetep bikin aku harus adaptasi disana sini. AKu kembali harus adaptasi dengan jalanan di tempat baru, harus adaptasia dengan lingkaran pertemanan baru, juga harus beradaptasi dengan kebiasaan harian yang baru.

Akhirnya, berapa kali pun kita mengalami kejadian yang sama, pengalaman yang didapat pasti tetep beda karena secara nggak sadar, meskipun kejadiannya sama tapi kitanya terus tumbuh.

     

Soal menemukan diri sendiri

Tahun 2022 bisa jadi adalah waktu dimana aku merasa sangat "manjain" diriku dengan kasih kesempatan untuk mengakui kalau ada loh titik dimana aku sedang gak baik-baik aja, dengan sering-sering kasih butterfly hug dan mengucapkan selamat atas progres kecil yang sudah dilakukan, dengan kasih kepercayaan ke diriku sendiri yang people pleasure untuk ambil keputusan tanpa takut dengan persepsi orang lain, juga dengan melepaskan beberapa hal yang gak bisa dikontrol dan fokus ke sesuatu yang bisa kita kontrol aja. 

Pada akhirnya, aku justru menyadari bahwa perjalanan panjang aku selama ini muaranya ya ke penemuan diri. Aku terlambat sadar kalau yang aku cari tu bukan apa-apa tapi aku sedang mencari aku. Ya pantesan gak ketemu-ketemu, lha wong yang dicari tetep ada disini, jalan bareng-bareng sama aku dan gak kemana mana. Tapi kalo gak diakui keberadaannya, ya gak bakalan ada wujudnya. 


Buat semua yang jadi bagian dari proses kehidupan aku di 2022, terima kasih banyak! Aku merasakan segala rupa warna-warni kehidupan dari yang "coba lagi!", "nice try!", sampe "good job!" semuanya ada. Sejujurnya gak ada resolusi khusus untuk tahun selanjutnya, tapi mohon doanyaa yaa aku mau mulai nulis buku soal perjalanan hidupku nih. Sekian, sampai jumpa di 2023!

Salam,

Nadiya.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

2023: Final Review

Kubangan

Aku dan Buku