The Journey : 3 Hari 4 Kamar

 

 

Pic : Aulia
 

Halo! Ini tulisan pertamaku setelah resmi diwisuda menjadi seorang sarjana

Kembali lagi di segmen The Journey. Lapak spesial tempat dimana Nadiya suka pamer cerita perjalanannya. Semoga kalian gak benci aku karena ini yaa. 

Tanggal 19 Maret 2022 aku resmi lepas dari tanggung jawab jadi donatur kampus. Aku lulus! Tapi tenang, postingan ini bukan untuk flexing soal pencapaianku mendapatkan gelar sarjana. Tulisan ini mengabadikan perjalanan yang terlaksana justru setelah aku wisuda. Satu dari sekian banyak perjalan hebat dalam hidupku, aku alami tepat setelah wisuda.

Iya, perjalanan ini kejadiannya tepat setelah wisuda. Pagi hari aku rampung seremoni, sore harinya aku berangkat ke Tanggamus bareng Aul dan tiga temanku yang lain. Waktu tempuh Bandarlampung-Tanggamus kurang lebih dua jam kami lalui dengan mengendarai sepeda motor. Aku bareng aul, yang bertiga di atas motor mereka.

Kamar pertama adalah kamar rumahku dimana aku berangkat dan pamitan untuk menghadiri pesta pernikahan temanku di Tanggamus sana.  

Ada cerita ketika perjalanan, dikarenakan malam sebelumnya aku kurang cukup tidur dan harus terjaga sepanjang hari tanpa istirahat, kondisi tubuhku jadi rendah sekali performanya. Ditambah harus melakukan perjalanan yang berhadapan langsung dengan angin selama 2 jam penuh, maboklah aku jadinya. Mabuk perjalanan di atas motor, fren. Bayangkan! Aduh ini cerita lucu sekali asal kalian tau. Seorang Nadiya yang suka membangga-banggakan gelar "anti mabuk kendaraan", harus kalah sama kendaraan roda dua. Rombongan akhirnya kami harus berhenti sejenak buat menormalisasi diriku yang hampir 'njungkel' dari motor.

Kamar kedua adalah kamar teman kami yang di Tanggamus. Tempat singgah kami yang pertama sebelum besok harus datang menyaksikan akad di rumah pengantin. Malam ini kami menyempatkan main sebentar ke rumah calon mempelai perempuan untuk bikin bridal party. Ini hari terakhirnya jadi perempuan lajang, jadi harus dirayakan. Sepulang dari rumah calon pengantin, kami kembali ke rumah singgah untuk istirahat. Aku betul-betul menikmati istirahat malam ini setelah melewati hari yang yang panjang dan melelahkan. Kata Aul "Mbak Nad ini cepet banget tidurnya, gak ada 5 menit dari naro kepala udah ilang aja abis itu".

Keesokan harinya, pagi sampai siang kami habiskan di lokasi akad nikah teman kami. Bahagia sekali bisa jadi saksi janji sehidup semati dua manusia yang nantinya akan saling melengkapi dalam bingkai rumah tangga. Tidak banyak kata-kata untuk merayakan pernikahan mereka, hanya doa singkat : barakallahu laka wa baraka alaika wa jama'a bainakuma fii khaiir.

Setelah pulang dari lokasi akad, kami kembali ke kamar kedua untuk recharge daya gawai dan daya tubuh sampai sore, lalu melanjutkan perjalanan menuju kamar ketiga di Gadingrejo.

Perjalanan menuju kamar ketiga memisahkan kita (tepatnya aku) jadi dua rombongan. Aku langsung menuju ke Gadingrejo sendirian, yang lain mampir ke Bendungan Way Sekampung : berburu senja katanya. Alasanku memisahkan diri dari rombongan sama seperti sebelumnya, aku terlalu lelah untuk bertemu keramaian setelah seharian penuh harus coping up with the crowd.  Malam ini aku dan Aul alhamdulillah punya itikad baik untuk tidur lebih cepat karena besok kita mau lanjut perjalanan membelah Lampung. 

Perjalanan membelah Lampung bareng sama Aul dimulai! Agak lebay sih, tapii bisa jadi benar kok karena dari Gadingrejo kita gas ke Metro, mampir sebentar ke beberapa tujuan, lalu gas lagi ke Lampung Timur. 

Cerita perjalanannya gak ada yang begitu menarik si, yang menarik adalah fakta bahwa hari ini sampailah kami di kamar keempat. Tempat singgah selanjutnya di kabupaten yang berbeda. Kamar pertama Lampung Selatan, kamar kedua Tanggamus, kamar ketiga Pringsewu, kamar keempat Lampung Timur.

Kamar keempat adalah tujuan akhir kami, sekaligus salah satu kamar dari rumah yang dulu sekali ditinggali ibuku dan orangtuanya (baca:simbahku). Senang sekali bisa kembali menatap wajah tua yang banyak galak dan cerewetnya itu. Iya, galak dan cerewet, tapi aku sayang.

Besok aku dan Aul sudah harus kembali ke kamar pertama yang jadi pertanda kalau perjalanan kami selesai disini. Jadi sekian dulu ceritanya, besok lusa kalau sempat aku ceritakan perjalanan asik yang lain.

24 Maret 2022,

KMP Legundi, Penyebrangan Bakauheni-Merak

Komentar

Postingan populer dari blog ini

2023: Final Review

Kubangan

Aku dan Buku