Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2020

Untuk Sisna

Gambar
Kudus yang dijuluki Kota Kretek sepertinya memang dilahirkan spesial. Ceritanya bermula ketika sekolah dasar aku belajar IPS dan salah satu bahasannya adalah masjid yang memiliki arsitektur menyerupai candi. There is a sparkling joy when I heard the story. Sampai akhirnya belasan tahun kemudian, aku ditakdirkan menginjakkan kakiku di Tanah Kudus. Bagi seorang pejalan sepertiku, jarang sekali menjadikan destinasi sebagai daya tarik utama. Tapi Kudus berbeda. Ada sesuatu yang magis menyusup masuk ke rongga dada ketika menyadari aku ada di tanah yang masjidnya aku kagumi bertahun tahun yang lalu. Tapii kali ini bukan Kudus yang akan aku bahas. Mungkin lain waktu.  Tulisan ini buat Sisna, gadis Jepara (dulunya) tapi kuliah dan berorganisasi di Kudus. Sepuluh hari yang lalu Sisna melangsungkan pernikahan dengan lelaki yang-bisa jadi dia tidak sadar-ditunggu selama ini. Jadi aku bermaksud memberi ucapan selamat yang agak panjang sebagai pengganti kehadiranku. Ah mungkin juga ini bukan ucapan

Sweet Home

Gambar
Dua hari yang lalu aku baru menuntaskan Drama Korea yang lagi hype di kalangan pencintanya. Judulnya Sweet Home. Drama 10 episode yang dibintangi oleh Song Kang, Lee Jin-wook, dan Lee Si-young ini berdasarkan webtoon dengan judul sama karya Kim Kan-bi dan Hwang Young-chan. Btw, tulisan ini berisi spoiler. Silakan skip kalau ndak mau dapet bocoran. Kebiasaanku kalau nonton film adalah tidak terlebih dahulu melakukan research mendalam tentang review atau genrenya. Tapi kali ini aku mendapat rekomemdasi dari teman, katanya : "kamu pasti suka". Setelahnya aku langsung mulai nonton dan menghabiskan seluruh episode dalam 2 hari. Karena durasi tiap episodenya nggak sampai satu jam, jadi bisa cepat selesai. Judul serial dan cerita yang dibawa sangat kontradiktif. Imajinasi kita membayangkan Sweet Home akan bercerita tentang cerita yang mani-manis. Tapi faktanya, totally wrong. Isi ceritanya tentang wabah mengerikan yang melanda Korea Selatan dimana manusia yang terinfeksi akan menjad

Untuk Isna

Gambar
Aku, Isna dan IMM is a complementary relation.  Tidak lengkap kalau kehilangan satu sama lain. Pertemuan pertama kita adalah Januari 2 tahun yang lalu. Berarti hari ini, sudah hampir 3 tahun aku kenal Isna.  Masih jelas di kepala, obrolan pertama aku dan Isna adalah di warmindo dekat lokasi pengkaderan kita dulu. Entah disengaja atau tidak, pembicaraan kami saat itu mengalir saja. Lancar sekali seperti sudah lama kenal. Aku tidak pernah menyesali takdir Tuhan yang menyuratkan pertemuan kami di hari itu. Karena hingga berminggu dan berbulan bulan kemudian obrolan seperti itu selalu hadir di antara kita. Selalu asik dan menyenangkan. Pernyataan di kalimat pertama postingan ini harusnya bisa menjelaskan semuanya. Tapi tetap butuh aku perjelas rasanya. Jika aku dan isna adalah dua entitas yang berbeda, maka IMM adalah penghubungnya. Sudah lebih dari 1000 hari sejak aku dan Isna bertemu pertamakali, dan sudah berbagai macam hal mencoba memutus hubungan aku dan isna. Tapi IMM selalu kembali